Rabu, Desember 31, 2008
Liburan akhir tahun di Rumah Sakit
Presiden Baru
Jumat, Desember 19, 2008
Tahun yang penuh berkah
Disamping karunia dari Allah, diperlukan persiapan khusus untuk menembus tes yang diikuti sekitar 7000 orang. Untuk tes yang pertama, latihan mengerjakan tes logika dan matematika harus dilakukan berulang-ulang sedang untuk tes bidang akademik harus dipersiapkan jauh sebelumnya .. dan yang penting adalah niat kita mengikui tes itu untuk apa ... itu adalah pengalaman kami berdua menyiasati tes cpns kali ini ..
Aku juga yakin memang harus ada persiapan-persiapan dan strategi khusus untuk bisa berhasil di semua bidang dan yang paling penting kita harus yakin akan berhasil meskipun peluang itu sangat kecil sambil tetap berharap akan ridhloNya ..
Minggu, November 16, 2008
Seminar Pustakawan di Jogja
Kamis, Oktober 30, 2008
Mudik pakai Innova dapat Nokia lagi ..
Mudik tahun 2008 ini begitu banyak berkah yang menghampiri keluargaku. Setelah memperoleh fasilitas mudik gratis selama 7 hari dengan tujuan Bumiayu-Brebes dari sariwangi berupa mobil innova beserta pengemudinya, merchandise dari unilever, uang bensin dan makan sebesar 2 juta , kemarin dapat hadiah lagi dari penulisan esai tentang mudik berupa nokia 1680. Mudik Make Over adalah judul Esai yang menempati juara 2 juga sudah aku tampilkan di blog ini. Pengumuman lomba foto dan esai dimuat di harian Jawa Pos edisi Minggu tanggal 19 Oktober 2008.
Melaui kesempatan ini, disampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pihak Unilever, Sariwangi, Pak Wimbo Wibowo dari Trac Astra Rent Car, yang dengan sabar mengemudikan dan menemani kami selama mudik, Mas Ian dan mas Sutan dari Oze selaku event organiser. Semoga amal ibadah mereka dibalas oleh Allah Swt.
Pelajaran yang aku dapat mudik kali ini adalah teruslah bermimpi dan berusaha karena kata Arai kepada Ikal dalam buku Edensor, Bermimpilah maka Tuhan akan memeluk erat mimpi-mimpi kita ...
Minggu, Oktober 12, 2008
Mudik Make Over
Bapak : “ Bu, tiket bus habis sampai H+7, travel juga. Aduh gimana nich ? Carter mobil ? Berapa uang ? Ya gak mungkin lah … lagian tahun ini gak ada THR. Masih harus bayar cicilan rumah, Aduh …Mungkin gak mudik tahun ini ?”
Ibu : “ Bapak gimana sich. Udah kemarin-kemarin Ibu ingatkan tiket … tiket…tiket..! Kalau kepaksa ya bus ekonomi aja, tapi gimana Ais dan Faza ... kasihan ..! Aku khawatir mereka sakit. Stress aku ... bawaan gak sedikit ... gimana bawanya ?.. belum lagi dana mempet...Ngapain sich harus mudik ?!! ....
After ( dapat hadiah Sariwangi Mudik Gratis 2008)
Bapak : ” Bu, jangan sampai lupa ada yang ketinggalan, udah diperiksa check listnya. Oh ya ... hadiah lebaran Ibu-Bapak jangan ketinggalan. Ais, Faza ... mainannya boleh dibawa ! ”
Ibu : ” Pak, nanti kita ke Lik Sim, Mbah Dari, Lik Piyah, Lik Maliha, pokoknya ke semua saudara ya ..”.
Bapak : ” Beres.. ”.
Ais : ” Pak, ke Batu Raden ya, ke Agro wisata Kebun teh Kaligua , juga ke Kraton Solo ya ? ”
Bapak : ” Ok ! Bu, kamu mampir ke Pekalongan kan, ke Klewer juga kan?”
Ibu : ” Pokoknya semua nyaman, senang dan sehat !”
Bapak, Ibu , Ais dan Faza : “ Terima kasih Sariwangi ... Karena nikmatnya teh asli Sariwangi, Mudik tahun ini, asli nikmatnya ...”.
Jumat, Oktober 10, 2008
Kunjungan RI 1
Kamis, September 18, 2008
Allah mengaduk-aduk hati kami
Senin, September 08, 2008
Bumiayu ... No Place Like Home
Mendekati lebaran, khusuknya ibadah puasa mulai terusik. Mulai dari memikirkan baju baru, mempersiapakn kue lebaran, atau mudik bagi yang kerja di luar kampung halaman. Tradisi mudik sudah menjadi kegiatan rutin tahunan yang ada hanya di Indonesia setiap lebaran tiba. Perlu persiapan biaya, pikiran dan tenaga agar perjalanan untuk menemui orang tua atau handai taulan, bisa berjalan lancar. Untuk sebagian orang momen seperti ini memang sudah ditunggu-tunggu, mudik bisa menjadi motivasi pembuktian keberhasilan seseorang setelah bekerja keras selama bertahun-tahun di tanah rantau.
Bagiku, mudik berarti ketemu orang-orang yang paling aku cintai dan sayangi. Ketemu sama Bapak dan Mamah adalah karunia yang tak terhingga. Bercengkarama dengan mas, mbak dan adik-adik adalah momen luar biasa dan bertemu dengan saudara dan teman-teman masa kecil adalah kenangan sangat indah .. Makan sogol, mendoan, kupat tahu, petis adalah Mak nyuss....
Mungkin ada bermacam alasan lain untuk mudik dan alasan lain aku mudik, karena Bumiayu rasanya tidak bisa tergantikan .. No place like home ...
Catatan : Mudik kali ini adalah mudik kali pertama untuk anak keduaku, Faza
Kamis, September 04, 2008
Bioskop Sena
Bioskop Sena pernah mencapai puncaknya ketika belum muncul VCD Player dan televisi swasta sekitar tahun 1985 ke bawah. Penonton selalu memadati bioskop yang ada satu-satunya di kota Bumiayu waktu itu. Untuk Film best seller, bisa dipastikan penonton akan kesulitan mendapatkan tiket dan itu berarti surga bagi para calo tiket seperti ; Kardi, Koco, Wardi, Penjol, Karjon, Sisho dan lain-lain. Dengan modal tenaga, mereka bisa meraup pundi-pundi rupiah yang sangat lumayan waktu itu.Pundi-pundi itu akan semakin besar bila diputar film mid-night.
Untuk anak-anak kecil yang pengin nonton, kadang mereka ikut orang dewasa yang akan masuk ke bioskop meskipun tidak kenal. Kalau mujur, mereka bisa lolos, kalau penjaga semacam Bah Beger, Pak Dukro atau Maliki telilti, mereka bakal dibentak untuk keluar.Karena ketatnya penjagaan, Urip Sanud, tetanggaku yang sekarang jadi guru fisika, punya rencana yang persis dengan Ikal, Jimbron, dan Arai dalam buku Sang Pemimpi. Urip masuk bioskop ketika bioskop dibersihkan. Sebelum Bapak yang menyapu itu menutup pintu, Urip menyelinap masuk dan sembunyi di bawah bangku. Tapi celakanya karena alasan teknis, bioskop tidak jadi diputar. Terkurunglah Urip selama hampir 10 jam. Urip menangis sejadi-jadinya dan minta dibukakan pintu.
Hampir seperti bioskop-bioskop yang lain di Indonesia, Bioskop Sena tidak bisa mengikuti persaingan dengan televisi swasta dan maraknya VCD Player. Bioskop yang penuh kenangan itu hampir ambruk dalam arti yang sebenarnya. Gedung yang besar dan luas itu terlihat kusam dan tinggal menunggu waktu saja ...
Rabu, Agustus 27, 2008
Sholat di pantai kuta
Bali yang merupakan tujuan utama di Indonesia memang sudah menyiapkan diri sebaik-baiknya kedatangan tamu dari berbagai penjuru dunia. Tidak ada tiket masuk, paket wisata yang dikemas menarik dan tradisi adat yang masih dijunjung tinggi adalah daya tarik wisata di bali.
Setelah dari Benoa, kami menuju ke Garuda Wisnu Kencana yang sangat dasyat, tetapi karena banyak kepentingan politik, proyek wisata yang sangat menarik ini belum jadi seratus persen..
Sorenya kami menuju Kuta, pantai yang paling panjang dan eksotis di dunia.
Tidak seperti di Sanur, aku kebingunan mencari masjid atau mushola. Di depan Hard rock Cafe dan tak jauh dari tempat dari toilet, ada tempat ukuran 2X 1 meter yang memang digunakan untuk sholat. Alhamdulillah, batinku, berarti aku bisa menggugurkan kewajibanku ..
tapi setelah takbirotul ikhrom, Subhanallah, 50 meter di hadapanku banyak bule-bule telanjang dan pake bikini ...
Aku kaget dan malu sendiri tetapi aku merasa semakin dekat denganNya ditengah belantara kemaksiatan ..
Minggu, Agustus 10, 2008
Countdown to Romadhon
Rabu, Juli 16, 2008
Pengin Lihat Kampanye
Tapi karena kesibukan kerja, akhirnya aku tak sempat melihat kampenye meski di telivisi lokal sekalipun .. Aku hanya mendengar raungan motor peserta kampanye dan musik hinggar binggar dari dalam kantorku. Sebenarnya aku benar-benar pengin melihat kampanye itu ..
Dan yang penting siapapun yang terpilih kalau bisa ya jangan bersikap 'lucu' ..
karena masyarakat pemilih tidak akan pernah tertawa senang
Senin, Juli 07, 2008
PSB on line kutunggu tiga tahun lagi
Mulai tanggal 7 - 9 Juli 2008, teman-teman di kantor-yang mempunyai anak yang akan masuk SMP atau SMA, dipusingkan dan disibukan dengan pendaftaran siswa baru. Mereka berpacu dengan waktu dan saingan yang ditentukan oleh selisih koma. ada perasaan cemas yang tampak di wajah mereka, apalagi kalau hasil Nilai Ujian Nasional tidak seperti yang diharapkan...
Belum lagi menyiapkan biaya masuk yang tidak sedikit dan itulah yang harus dijalani orang tua demi masa depan anak, seperti lagu Ibunya iwan fals //ribuan kilo jalan yang kutempuh,lewati rintang untuk kamu anakku ...// dan sepertinya aku harus berterima kasih yang banyak untuk kedua orang tuaku yang telah begitu berkorban ditengah keterbatasan ..
Semoga anaku -yang Insya Allah 3 tahun lagi - memperolah nilai yang bagus sehingga tidak begitu merepotkan orang tuanya.Tapi yang paling penting bagiku, anaku bisa menjadi anak yang sholehah , berperilaku santun, jujur dan menghormati kedua orang tuanya.
Dan aku akan membaca tulisan ini 3 tahun lagi ...
Selasa, Juni 10, 2008
Toha Baruna : Maldininya Bumiayu
Kalau kita bertanya "Kapan ya tim sepakbola kita bisa tampil di pentas dunia ?" pasti jawaban nada-nada miring bermunculan.. bagaimana bisa maju wong pimpinannnya aja di penjara, bagaimana mau ke pentas dunia kalau wasit-wasitnya kualitasnya segitu juga suporternya lagaknya seperti preman-preman kampungan dan yang membuat kita sedih adalah makin tidak adanya tanah lapang untuk bermain sepakbola di desa atau di kota karena tergeser oleh pembangunan perumahan, pertokoan,pabrik dan sebagainya dan itu berarti calon-calon pesepakbola handal makin sulit ditemukan ..
Lain dengan dulu, masih saja banyak tempat untuk bermain sepakbola meski hanya di halaman rumah .. juga pertandingan antar klub di desa-desa di putar secara teratur bahkan Embah Saya punya langganan becaknya Man Tayan untuk menonton sepak bola di lapangan Asri Bumiayu.
nama-nama seperti Toha Baruna sangat terkenal dan menjadi bintang lapangan. Lugas tanpa kompromi , sapu bersih dan bisa memimpin rekan-rekannya dan potongan cepaknya menjadi trade marknya .. mungkin kalau Italia punya bek legendaris seperti Maldini atau Canavaro - yang sayang cedera dan tidak bisa tampil di piala eropa kali ini, maka Toha Baruna-waktu itu- bisa dikatakan Maldininya Bumiayu ....
Rabu, Juni 04, 2008
Panggil Aku dari Surga ...
Kamis, Mei 22, 2008
Bumiayu Tempo Doeloe
Ada satu tempat yang menarik perhatianku, yaitu, stand Pasar Wage. Aku jadi teringat Pasar di tempat kelahiranku yang diadakan setiap Wage- yang terletak di jalan menuju Laren atau Bantar Kawung di kota Bumiayu. Di sana bisa dijumpai beberapa barang yang agak aneh dan murah juga berbagai hewan ..
Perhelatan Malang Tempo Doeloe ini ,menurutku, juga akan menarik bila dilaksanakan di Bumiayu apalagi waktu pelaksanaannya pada hari ke 3 atau ke 4 Lebaran sehinga bisa dijadikan tempat silaturahmi dan kangen-kangenan dengan teman-teman lama sembari menikmati jajanan lawas seperti opak angin, sempeleo, opak petis, gulali, dan jajanan khas lain sambil menikmati lagu Man Pian Adol Bakso atau Banyolan Peang Penjol atau ikut permainan rakyat yang sudah lenyap seperti baren, sodor, dempu,cicot ..
Pasti seru ..
Minggu, Mei 11, 2008
Pengemis itu ..
Sudah beberapa lama ini aku pengin nulis setiap aku melewati perempatan Mitra II Malang. Di bawah trafic light itu ada seorang pengemis perempuan yang tidak mempunyai kedua kaki dan kedua tangannya kurang sempurna. Banyak juga yang merasa iba dan memberi lembar ribuan, itu yang kulihat sembari menunggu lampu hijau. Yang akan kutulis dibenakku adalah bagaimana sikap kedua orang tuanya ketika dia baru lahir kedunia. Mungkin ada kekecewaan yang luar biasa melihat buah hatinya terlahir dengan keadaan yang mengenaskan, mungkin kedua orang tuanya sangat sedih bagaimana nasib anakku nanti, mungkin mereka bilang oh Tuhan, mengapa Engkau beri kami cobaan yang begitu berat, mungkin seribu kekecawaan yang lain mereka rasakan...
Tapi, mungkin, kekecewaan itu sirna setelah dia tumbuh dewasa dan mendapatkan pemasukan yang mungkin lebih dari cukup untuk hidup ..mungkin kedua orang itu berkata "oh Tuhan memang maha adil Engkau untuk umatnya yang mempunyai kekurangan" dan beribu kekecewaan berubah menjadi beribu syukur dan kebahagiaan ..
Hari ini pun masih kulihat pengemis perempuan itu, hanya saja kok mukanya menghadap timur yang berarti membelakangi jalan. Lama kuperhatikan.. ada perasaan kaget di hatiku, ternyata dia sedang menelpon dengan HP yang ada kameranya ..
Aku masih bingung dan ide untuk menulis pengemis perempuan itu pun ikut sirna ..
Rabu, April 23, 2008
Arti Nama Anaku
Akhirnya kami putuskan memberi anak pertama kami HANUM AISYA RANIE tanggal 6 Juni 2000 yang artinya
Hanum : yang merupakan kebalikan (dieja dari belakang) nama ibuku Munah
Aisya : adalah istri nabi
Ranie : artinya Putri
Sehingga kami berharap nantinya anaku bisa seharum (sehanum) –agak maksa-putri rasulullah
Anak yang kedua kami beri nama : HIZRAN MUHAMMAD FAZA tanggal 13 Pebruari 2007 yang mempunyai makna :
Hizran : yang merupakan kebalikan dari nama ibu istriku Narsih
Muhammad : yang merupakan rasul panutan kita
Faza : merupakan pemberian kakakya yang ternyata artinya Kemenangan
Kami berharap anak kami yang kedua membawa kemenangan seperti nabi muhammad yang telah memberi kemenangan kepada kita semua.
Semoga anak-anak kami menjadi anak-anak yang sholeh/sholehah, berbakti kepada bangsa,agama dan masyarakat serta bisa mendoakan kedua orang tuanya. AMIN ...
Senin, April 14, 2008
Pelayanan Prima Perpustakaan
Pelayanan prima adalah pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan memberi layanan melampaui dari yang diharapkan pelanggan. Ada 5 dimensi layanan yang harus di penuhi dalam pelayanan prima
1. Tangible
Yaitu sesuatu yang mudah dilihat dan diukur
2.Emphaty
Kemudahan dalam berhubungan komunikasi, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan pelanggan, misalnya : mengucapkan salam dan ucapan terimakasih
3. Responsivenes
Keinginan untuk membantu dan memberikan layanan secara tanggap
4. Realibility
Kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan
5. Assurance
Pengaturan, kemampuan, kesopanan dan sifat yang dapat dipercaya pelanggan
Setelah kita mengetahui pelayan prima dan 5 dimensi layanan maka langkah selanjutnya adalah menentukan bentuk layanan. Untuk menentukan bentuk atau format layanan, kita terlebih dulu harus tahu dua komponen , yaitu :
a. jenis/layanan produk kita
b. siapa pelanggan kita (customer)
Kita harus betul-betul tahu apa yang kita ”jual”, misalnya apakah perpustakaan kita hanya meminjamkan bahan pustaka berupa buku saja atau ada layanan lain misalnya: ada bahan pustaka dalam bentuk digital, internet, bedah buku, pemutaran film dan sebagainya. Kita juga harus tahu apakah pemustaka kita dari kalangan nelayan, petani, pedagang, pegawai, pengangguran, pelajar atau mahasiswa, apa ciri-cirinya dan apa kebutuhannya. Dengan mengetahui dua komponen tersebut kita bisa dengan tepat menentukan bentuk layanan kita dan bahan pustaka yang harus kita siapkan
Citra perpustakaan akan meningkat jika pelayanan prima bisa diimplementasikan di seluruh bagian dari perpustakaan . Pelayanan prima tidak hanya di bagian layanan saja-memang bagian layanan merupakan garda terdepan dari perpustakaan- tapi harus didukung oleh seluruh bagian . Bagian sirkulasi merupakan pelanggan dari bagian pengolahan buku sehingga dengan mengetahui ciri-ciri dan kebutuhan bagian sirkulasi dan dalam kegiatannya yang memenuhi 5 dimensi pelayanan prima diatas, bagian pengolahan akan mengolah bahan pustaka dengan maksimal dan akhirnya pelanggan dalam hal ini bagian sirkulasi akan puas. Ini membuktikan bahwa pelanggan (customer) perpustakaan tidak hanya masyarakat/pemustaka saja tetapi ada pelanggan dari dalam perpustakaan sendiri.
Dengan adanya pelayan prima di setiap bagian maka akan muncul pelayanan yang bermutu, yaitu :
- pelayanan yang disediakan pada saat dibutuhkan
- pelayanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan
- pelayanan mudah didapatkan/diakses oleh pelanggan
- pelayanan dapat dipercaya oleh pelanggan
- tidak ada keraguan atau resiko yang berkaitan dengan penggunaan layanan
layanan di atas hanya bisa dilakukan oleh orang yang :
- memiliki ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan
- berpretasi dalam hal penampilan
- didukung oleh sarana dan prasarana yang mantap
- ramah dan sopan
Karena kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap perpustakaan mengalami perkembangan, pelayanan yang diberikan perpustakaan juga harus berkelanjutan sehingga harus ada peningkatan dan perbaikan. Maka harus ada monitoring dan evaluasi terhadap apa yang sudah di kerjakan sehinga nantinya ada perbaikan layanan,sistem dan pendekatan .
Apabila semua komponen dari perpustakaan mulai dari bagian parkir,bagian kantin, bagian pendaftaran, bagian sirkulasi, bagian pengolahan, bagian pengembangan, bagian tata usaha dan bagian lainnya memahami dan menerapkan pelayanan prima, maka tidak hanya jumlah pengunjung perpustakan saja yang meningkat tetapi kualitas layanan juga akan sangat dirasakan pemustaka, sehingga citra perpustakaan yang selama ini masih terpuruk bisa meningkat. Semoga ...
Kamis, Februari 28, 2008
Berkacalah Bumiayu ....!!!
Selasa, Februari 19, 2008
Copot Hati
Aku dan istriku sangat kaget ketika kami masuk dan melihat situasi di kelas 3 ruang anak ( kelas 1 penuh dan kelas 2 sedang direnovasi). Dengan satu ranjang ukuran 1,5 m X 1,5 m dibagi untuk dua anak dengan sekat besi, alas tidur yang keras dan banyak jamur tidak ada bantal dan terlihat anak yang satu ranjang dengan Faza yang terus diare, sepertinya kami tidak tega menidurkan anak kami di ranjang itu. Faza pun tidak mau masuk ruangan karena banyak anak yang menangis akhirnya faza dengan infusnya di gendong ibunya di depan ruang anak mulai dari jam 00.06 pagi sampai jam 10.00.
Kami – setelah melihat keadaan di kelas 3 – sepakat untuk memindahkan Faza di kelas 1 yang ternyata penuh dan tanpa punya pilihan lagi kelas pavilium jadi pilihannya. Celakanya lagi Pavilium Anggrek dan Cempaka juga penuh yang tersisa hanya Pavilium Dahlia yang merupakan kelas termahal di RSU yaitu Rp. 350.000,- ditambah biaya dokter Rp. 250.000,- per malam belum biaya untuk obat-obatan . Dengan bismillah dan mata terpejam aku anggukan kepala saja ketika perawat ruang menyodorkan angka-angka yag tidak nyaman itu. Yang penting Faza segera istirahat dan sembuh, masalah uang bisa dipikirkan belakang itu yang ada dipikiranku waktu itu
Nyes..terpaan mesin pendingin menyapa kedatangan kami, segera setalah itu Faza pun nyaman istirahat di tempat tidur yang bersih. Sambil rebahan di sofa yang bersih dan empuk – berbeda jauh dengan keadaan kamar kelas 3 – kulihat seisi ruangan. Persis hotel bintang 3 , batinku. Ada ac, kulkas, televisi dan setelah kutengok kamar mandinya pun ada bath tub dan air hangat.
Malampun datang tapi mataku sulit kupejamkan. Bermacam pikiran berkecamuk di pikiranku, kapan Faza sembuh ?, berapa hari Faza di RSU ?, berapa uang yang harus aku bayarkan ?, bagaimana aku mendapatkan uang ?..dan lamunaku berkhir setelah dokter datang untuk memeriksa Faza. Tidak lebih dari 5 menit dr. Spesial anak itu memeriksa Faza. Lebih ramah dari praktek di rumahnya, Beliau bilang bahwa anaku terkena mutaber. Busyet hanya dengan 3 menit dr. Spesial anak itu mengantongi Rp. 250.000 hampir sama dengan honor tenaga kontrak selama 30 hari di Kantor kami bahkan lebih besar dari Guru GTT tetangga Saya. Emang kuliah kedokteran perlu pikiran yang tokcer dan biaya mahal tapi apakah Gaji seorang yang bekerja di perpustakaan atau guru GTT mesti serendah itu ? padahal tugas mereka-menurutku- pun semulia tugas doker, bisa mencerdaskan anak bangsa. Oh Indonesia ku ....
Alhamdulillah setelah hari ke-dua kondisi Faza tambah bugar dan sehat.Ketika visite dokter, aku tanyakan kapan anaku bisa pulang. ”Besok” Katanya singkat tapi masih dengan nada ramah . Untuk mengusir kepenatanku Aku ajak Faza jalan-jalan di koridor ruangan dahlia melewati konter perawat, iseng-iseng aku tanyakan berapa biaya yang harus aku siapkan besok. Wuss...! hatiku berdegap kencang ketika perawat memberi angka 4 juta. Dua hari kok habis 4 juta, hitungannya bagaimana ? bagaimana kalau lebih dari 2 hari, tapi aku hanya terdiam, tidak mau tanya bagaimana hitungannya . Salahku sendiri mengapa kok dipindah ke ruang dahlia dan yang penting Faza sudah sehat bermacam pikiran bergelanyut di hatiku. Hari itu juga, Faza, Saya bawa pulang paksa.
Kalau Pak Dahlan Iskan dengan kelebihannya bisa GANTI HATI dengan biaya seharga mercy keluaran tahun 2003, Aku yang hanya perlu 4 juta rasanya COPOT HATI......
Jumat, Februari 08, 2008
Loyalitas tanpa batas (penantian tenaga honorer selama 20 tahun)
Salah satu dari mereka adalah Slamet Riyanto yang bekerja di Perpustakaan Umum - Pak Met kami memanggilnya- sudah mengabdi selama 20 tahun, waktu yang tidak pendek untuk sebuah penantian.
Di waktu kami masih baru bangun dari tidur, Pak Met sudah bersih-bersih kantor mulai dari menyapu, mengepel dan lainnya. Setelah apel pagi Pak Met berangkat dengan bis keliling untuk mengunjungi lokasi yang ada di pinggiran Kota Malang seperti Sekolah, Panti Asuhan, Pondok Pesantren, PKK, Lembaga Pemasyarakatan (Penjara) dan lain-lain setelah pulang dari keliling Pak Met mulai bekerja di Kantor mulai dari menata buku, mengolah buku, mengantar surat, angkat-angkat dll.Ketika kami pulang, Pak Met masih tetap berkutat dengan pekerjaan, mulai menyapu, mengepel sampai jam 9 malam..(Kantor kami tutup sampai Jam 8 malam mulai bulan Januari 2008) dan semua itu dikerjakan dengan ikhlas, lapang dada dan senang gembira selama 20 tahun tanpa pernah mengeluh , sepertinya Pak Met tidak pernah kehabisan bensin..
Dan Tuhan pun rasanya tidak tega melihat makhluknya yang dengan super ikhlas dan tabah mengabdikan hampir seluruh hidupnya untuk kemajuan perpustakaan , suatu tindakan yang mulia..dan datanglah Hari itu..
Yang saya tak habis pikir , untuk mengangkat seorang yang sudah mengabdi dengan ikhlas dan tulus menjadi PNS kok menunggu sampai 20 tahun . Siapa yang salah ? sistem , pola perekrutan atau apa yang penting Saya yakin, Pak Met, lagi-lagi, tidak akan mempersalahkan.
Mahal betul arti sebuah loayalitas tanpa batas..
Selamat Pak Met….
Kamis, Januari 31, 2008
Doing after accident
Kamis 31 Januari 2008 di siang hari halaman di Perpustakaan Kota Malang ramai kerumunan orang, mereka ramai membicaran sesuatu-yang pasti bukan membicarakan buku-seperti yang biasa mereka lakukan (jumlah pengunjung rata-rata 1000 orang lebih). Ternyata ada salah satu pengunjung yang kehilangan sepeda motor Supra Fit. Mengapa yak kok Honda yang selalu dijadikan sasaran-kata beberapa teman sih mudah menjualnya apalagi kalau didendeng (dipreteli).dan akhirnya penanggung jawab parkir bersedia membayar ganti rugi setengah harga dan keesokan harinya petugas parkir rame-reme membuat portal,” biar tidak kecolongan lagi’ kata Pak Tris.
Tiga bulan yang lalu, di kampungku tepatnya di Ciliwung, Kamis di pagi hari ramai orang berkerumun.Mereka membicarakan rumah yang di satroni oleh kawanan pencuri. Satu kotak perhiasan, tiga buah telepon seleluler keluaran terbaru dan dompet raib. Kesokan harinya Pak RT mengadakan rapat dan akhirnya diadakan giliran jaga kampung (ronda). ’biar tidak kebobolan lagi” kata Pak RT
Memang bertindak setelah kejadian sudah sangat akrab di kehidupan masyarakat kita. Kalau tidak ada kejadian yang penting, kita tidak pernah waspada.Perilaku membuang sampah sembarangan – sebelum ada kejadian banjir yang besar-, beternak hewan yang sembarangan-sebelum ada wabah flu burung-, membiarkan anak seenaknya sendiri – sebelum ada hal negatif pada anak kita, misalnya hamil atau memakai narkoba – dan masih banyak lainnya itu di anggap tindakan yang tidak salah.Kita baru bertindak setelah kejadian itu terjadi dan diketahui khalayak ramai.Itu sah-sah saja dari pada tidak berbuat apa-apa juga ada pepatah yang mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik tapi apakah budaya doing after accident harus tetap kita pelihara. Doing after accident ini memang sudah menjakiti semua masyarakat indonesia ...kalau bukan dari kita untuk menghilangkan budaya ini, lantas siapa lagi?. Ada pepatah ‘menyesal kemudian tidak ada gunanya…’
Aku jadi teringat kedua orang tuaku yang jauh di rumah ( Bumiayu –Jateng). Dulu mereka begitu menyayangiku ditengah keterbatasan. Mereka sudah susah payah berjuang membiayai ke delapan anaknya kapan lagi aku membalasnya selama mereka masih sehat, sebelum kejadian yang menyesakan dada, sebelum....doing after accident...
Ya ALLAH sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangi kami ampunilah mereka ,rahmatilah dan berkatilah mamah dan bapak ku....
Rabu, Januari 30, 2008
Tukul dan budaya minat baca
“Kembali ke lap..top!!” adalah istilah yang begitu populer di tengah masyarakat. Jargon tersebut dipopulerkan dalam acara talk show di Trans 7 oleh seorang Tukul arwana yang nota benenya wong ndeso, katrok dan kupret. Ditengah kerasnya persaingan antar stasiun telivisi ternyata acara yang di pandu oleh wong ndeso dan wajah pas-pasan bisa menarik perhatian pemirsa telivisi di seluruh Indonesia bahkan ratingnya meningkat tajam.mengapa? padahal acara serupa juga banyak bahkan presenternya ternama dan kondang, ternyata kekurangan yang dimiliki seorang Tukul bisa diberdayakan menjadi keunggulan acara ini.Hal yang belum diketahui oleh khalayak banyak adalah bahwa untuk menutupi kekurangannya Tukul selalu menenteng dan membaca buku, setiap ada kesempatan baik di rumah , pada saat shoting Tukul selalu menyempatkan untuk membaca buku, bahkan nasib Tukul bisa berubah setelah bertahun-tahun didera kemiskinan setelah membaca buku psikologi karangan Del carnagie.
Budaya baca memang belum menjadi budaya masyarakat indonesia. Masyarakat kita masih terbiasa dengan budaya tutur sehingga membaca masih jarang ditemui di tempat-tempat umum., padahal membaca adalah langkah awal untuk bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi maka tidak heran bila Bangsa kita ditempatkan pada urutan 112 dalam publikasi oleh Human Development Report 2003 dibawah vietnam. (109), Thailand (74), dan Brunei Darussalam (31) artinya bangsa kita masih tertinggal dengan negara tetangga. Ada lelucon yang cukup menggelikan, Kalau di Malasia satu orang membacar 7 surat kabar di Indonesia sebaliknya satu surat kabar dibaca 7 orang, jadi untuk mengejar ketertinggalan iptek dengan bangsa lain, selayaknya budaya baca ini terus ditingkatkan. Budaya baca ini harus dilaksanakan di seluruh pelosok Indonesia.
Menurut Sutarno Ns dalam bukunya Perpustakaan dan Masyarakat Budaya Baca adalah suatu sikap dan tindakan atau perbuatan untuk membaca yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Jadi seseorang yang mempunyai budaya baca adalah bahwa orang tersebut telah terbiasa dalam waktu yang lama di dalam hidupnya selalu menggunakan sebagian waktunya untuk membaca. Untuk mengkondisikan seseorang mempunyai budaya baca harus dibiasakan mulai dari usia dini dan lingkungan yang mendukung. Terus bagaimana dengan mereka yang sejak usia dini belum terbiasa membaca ?
Bangsa kita yang belum mempunyai budaya baca tidak memerlukan macam –macam teori untuk memecahkan masalah kebiasan membaca. Meskipun teorinya bagus tapi kalau tidak pernah di terapkan dan hanya sebagai wacana ya sampai kapanpun tidak akan pernah berubah.Contoh yang nyata sangat diperlukan oleh bangsa kita untuk bisa mengubah budaya baca tersebut.Di sekolah misalnya, pada waktu jam istirahat apa ada para guru menghabiskan waktu luang untuk membaca?Biasanya para guru selalu menggunakan jam tersebut untuk bercengkrama dan ngobrol dengan sesama guru.Tidak ada contoh yang nyata dari para pendidik untuk muridnya. ulet, motivasi tinggi dan membaca buku.
Dalam upaya meningkatkan budaya minat baca perpustakaan nasional telah berupaya agar kampanye kebiasan membaca bisa dijangkau di seluruh wilayah Indonesia melalui iklan layanan masyarakat di telivisi nasional dan swasta.Wajah-wajah seperti Rano Karno, Maudi Koesnaedi, Tantowi Yahya adalah figur yang digunakan perpustakaan Nasional dalam upaya perubahan tersebut. Figur yang dikenal sebagai pribadi yang cerdas, pintar dan terkenal diharapkan bisa mempengaruhi generasi muda untuk mencintai membaca.Tukul bisa menjadi lain, figur yang ndeso, tidak pintar, wajah pas-pasan tapi senang membaca dan berhasil mengubah hidupnya selayaknya di coba Perpustakaan Nasional sebagai Duta Baca Bangsa Indonesia. Fenomena Tukul semoga bisa menjadi virus untuk perubahan budaya baca. Bahwa seorang ndeso yang mempunyai wajah pas-pasan, katrok dan kupret ternyata bisa berubah nasibnya setelah bekeja keras,ulet, motibvasi tinggi dan senang membaca buku. Nanti akan ada jargon lagi Tukul Aja Bisa..!!.
Bagainama Perpustakaan Nasional !
20 Mei 2007
Aremania Batik
AREMANIA BATIK, CINTA ,dan NURDIN HALID
Hingar bingar perhelatan delapan besar Liga Indonesia sontak terkoyak ketika terjadi kerusuhan yang terjadi di Stadion Brawijaya Kediri. ‘Kediri Membara’ begitu headline beberapa surat kabar di tanah air. Dengan dipicu oleh kepemimpinan wasit yang kontroversial yang menganulir tiga gol yang bersarang di gawang Persiwa, Aremania masuk stadion dan terjadilah kerusuhan. Dan ketika aremania pulang pun kerusuhan di luar stadion menjalar setelah diprovokasi oleh oknum persikmania
Melalui sidang Komdis yang super kilat akhirnya diputuskan Aremania tidak bisa mendampingi kesebelasan Arema di seluruh Indonesia selama tiga tahun dan Aremania pun tidak tinggal diam. Suporter penyebar virus kreativitas dan perdamaian ini pun melawan…
Dicekal masuk stadion, Aremania tidak kehilangan kreativitasnya. Kita, pecinta bola diseluruh Indonesia, terkagum-kagum dan kaget-melalui siaran langsung salah satu TV swasta yang menyiarkan langsung-melihat Aremania nekat datang dengan Baju Koko dan Batik bahkan ada yang menggunakan baju penganten.Luar biasa supporter satu ini..
Apa sih yang bisa membuat Aremania bisa berbuat sampai sejauh itu. Padahal kalau dipikir-pikir mendingan melihat Arema bertanding melalui TV di rumah dari pada nonton jauh-jauh ke Sidoarjo yang iklimnya panas menyengat -padahal kebanyakan Aremania menggunakan batik lengan panjang-Kita tidak usah keluar ongkos, nyaman , bisa makan camilan dan nyruput kopi atau teh . Tapi kalau namanya cinta apapun bisa...nah, itu dia CINTA..
Cinta yang membuat Aremania bisa mengamuk di Kediri dan cinta pula yang membuat Aremania kreatif di Sidoarjo. Tergantung dari sisi mana cinta itu muncul. Ketika cinta muncul dengan membabi buta, dengan nafsu terjadilah kediri membara, semua orang sedih semua orang rugi dan ketika cinta datang dengan tulus dan penuh pengorbanan terjadilah kreativitas di Sidoarjo, semua orang tersenyum semua orang senang
PSSI seharusnya belajar banyak dari Aremania Batik ini. Cinta, ketulusan, dan pengorbanan bisa merubah PSSI yang kinerja sudah kita ketahui bersama. Apalah artinya mundur dari ketua PSSI bila dilandasi dengan kecintaan dan ketulusan menyelamatkan persepakbolaan nasional, apalah artinya berkorban mundur dari ketua PSSI bila persepakbolaan nasional tambah lebih baik . Sekarang Pak Nurdin tinggal memilih, ’cinta’ yang membati buta dengan terus duduk menjadi ketua PSSI atau ’cinta’ dengan tulus dan pengorbanan dengan mengundurkan diri menjadi ketua PSSI. Bola sekarang ada di tangan Bapak...Dan Pak Nurdin kan sering pakai Batik...